Konsultan Sistem IT Pilpres 2019  Di Teror , Ini Tindakan Rudiantara


Konsultan Sistem IT Pilpres 2019  Di Teror , Ini Tindakan Rudiantara

Situs Judi Dominoqq  - Konsultan sistem IT Pilpres 2019 Herry Sufehmi mengaku bahwa ia telah diserang oleh ratusan panggilan misterius berupa miss called , namun nomor tersebut adalah berasal dari luar Negeri bukan dari Indonesia , maka dari itu pihak kepolisian pun belum mengetahui siapa pelaku tersebut .

Herry Sufehmi juga mengatakan bahwa ia sempat memutuskan dan menonakaktifkan nomor ponsel miliknya karena jumlah missed called yang tak berhenti henti bahkan mencapai ratusan .

Karena banyaknya missed called yang diterima oleh Herry , ia pun mengatakan bahwa hal tersebut mengakibatkan dirinya bakal sulit dikontak lantaran mendapatkan ratusan missed call per jam dari nomor-nomor luar negeri , maka dari itu ia lebih memilih untuk menonaktifkan smartphone miliknya untuk sementara .

Hal ini juga sudah sampai ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo Rudiantara)  dan mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dalam membantu IT KPU untuk menyelidiki teror saat pilkada tersebut ,  Dikarenakan masalah ini yang belum begitu jelas karena belum ditemukan bahwa hal tersebut adalah masalah kemaann siber atau hanya sekedar masalah telekomunikasi aja .

Tips Menang Judi - " Isu nya masih belum begitu jelas , apakah hal tersebut adalah masalah cyber security atau masalah telekomunikasi alias indikasi masking call " ucap Rudiantara .

Menkominfo juga berupaya untuk memecahkan hal ini dengan meminta bantuan kepada Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) dan Dirjen Penyelengaraan Pos dan Informatika (PPO) untuk segera membantu pihak KPU mengenai teror yang didapatkan oleh Konsultan Sistem IT Pilpress 2019 Herry Sufehmi , Rudiantara jugae mengatakna bahwa hal seperti ini harus dilakukan proses forensik .

" Saya sudah meminta agar Dirjen Aptika dan PPI untuk segera membantu teman teman yang ada di KPU , mungkin juga diperlukan proses forensik atas kejadian tersebut " Ucap Rudiantara sambung .

Konsultan Sistem IT Pilpres 2019 Di Teror , Ini Tindakan Rudiantara

Konsultan Sistem IT Pilpres 2019  Di Teror , Ini Tindakan Rudiantara


Konsultan Sistem IT Pilpres 2019  Di Teror , Ini Tindakan Rudiantara

Situs Judi Dominoqq  - Konsultan sistem IT Pilpres 2019 Herry Sufehmi mengaku bahwa ia telah diserang oleh ratusan panggilan misterius berupa miss called , namun nomor tersebut adalah berasal dari luar Negeri bukan dari Indonesia , maka dari itu pihak kepolisian pun belum mengetahui siapa pelaku tersebut .

Herry Sufehmi juga mengatakan bahwa ia sempat memutuskan dan menonakaktifkan nomor ponsel miliknya karena jumlah missed called yang tak berhenti henti bahkan mencapai ratusan .

Karena banyaknya missed called yang diterima oleh Herry , ia pun mengatakan bahwa hal tersebut mengakibatkan dirinya bakal sulit dikontak lantaran mendapatkan ratusan missed call per jam dari nomor-nomor luar negeri , maka dari itu ia lebih memilih untuk menonaktifkan smartphone miliknya untuk sementara .

Hal ini juga sudah sampai ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo Rudiantara)  dan mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dalam membantu IT KPU untuk menyelidiki teror saat pilkada tersebut ,  Dikarenakan masalah ini yang belum begitu jelas karena belum ditemukan bahwa hal tersebut adalah masalah kemaann siber atau hanya sekedar masalah telekomunikasi aja .

Tips Menang Judi - " Isu nya masih belum begitu jelas , apakah hal tersebut adalah masalah cyber security atau masalah telekomunikasi alias indikasi masking call " ucap Rudiantara .

Menkominfo juga berupaya untuk memecahkan hal ini dengan meminta bantuan kepada Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) dan Dirjen Penyelengaraan Pos dan Informatika (PPO) untuk segera membantu pihak KPU mengenai teror yang didapatkan oleh Konsultan Sistem IT Pilpress 2019 Herry Sufehmi , Rudiantara jugae mengatakna bahwa hal seperti ini harus dilakukan proses forensik .

" Saya sudah meminta agar Dirjen Aptika dan PPI untuk segera membantu teman teman yang ada di KPU , mungkin juga diperlukan proses forensik atas kejadian tersebut " Ucap Rudiantara sambung .

Tidak ada komentar: